Cinta,,, suatu kata yang begitu simple dan unik, tetapi jika sudah berani mendekatinya harus berani merasakan panas bak api membara, menyala - nyala. Api, bukanlah suatu hal yang perlu ditakuti, dan pula bukan hal yang perlu digandrungi. Seperti halnya pisau, jika pisau itu dipegang oleh koki handal, tak kan ada yang celaka karena kecepatan tangannya mengiris dan memotong bahan olahan, tetapi jika pisau itu berada di tangan anak kecil atau orang jahat, hmmm jangan sampai kau mendekatinya jika tidak mau celaka. Yaaaaaaah, begitulah cinta.
Berbicara masalah cinta, jujur saja sang penulis bukanlah seseorang yang ahli dalam cinta, merasakaaaan.. iyaaa, tetapi tidak pernah mencurahkannya dan memang belum waktunya untuk mencuruhkan rasa cintanya. Itu pendapat penulis. Sang penulis ini, sebut saja SuFy. Jangan salah, sufy di sini bukanlah suatu faham sufisme, tetapi itu julukan dia dari seseorang yang berada di balik blog ini (red:rahasia).
Oke, langsung saja. Sejak kecil
sufy ini memang tidak pernah dikenalkan dan berkenalan dengan cinta, yang dia tahu cinta hanyalah rasa senang kepada lawan jenis. Sudah itu tok (red:itu saja), maka dari itu tidak mungkin dipungkiri kalau dia memang bukan ahli cinta. Seperti yang terungkap di atas, dia memang merasakan cinta, hati menggetarkan cinta, desiran cinta, tetapi dia bukan pecandu cinta. Hatinya kuat, kokoh, dalam memendam rasa cintanya, yaaaah walaupun kata orang "cinta itu bisa dilihat dari sorot mata", dia sependapat dengan itu dan tidak memungkiri pendapat kebanyakan orang. Akan tetapi menurutnya, "walaupun, cinta tersirat dari sorot mataku, namun tak ada yang tahu isi jika tak ada yang terbuka". Memang sufy ini adalah sosok yang keras kepala, teguh pendirian dengan prinsip hidupnya. Dalam sejarah hidupnya, sudah banyak kaum lelaki yang mengungkapkan rasa cinta mereka kepadanya, bahkan tak jarang yang baru kenal beberapa hari langsung ingin mempersuntingnya. Dan mayoritas dalam status "PENDING" walaupun ada yang berada dalam status "CANCEL" bahkan "REJECT". Hehehe,,, ( maaf bukannya sombong ). Bagi yang "PENDING" dia angkat sebagai saudaranya, dan menurutnya merekalah yang dewasa dalam cinta, merekalah yang mengerti cinta, "cinta yang tidak harus memiliki, cinta yang dipilih bukan memilih". Bagi yang "CANCEL" atau "REJECT" dia ibaratkan sebagai angin sejuk yang berhembus sejenak namun masih dia ingat selalu sejuknya hembusan itu, walau terkadang angin itu membawa debu yang membuat perih.
Emmm,,, sebenarnya ada status lain di antara status - status di atas, namun dia belum menemukan status itu, karena dia anggap belum ada kesimpulan yang mempertemukan dua titik. Kita anggap saja "No STATUS", tanpa status yang jelas. X (+) larinya ke kanan dan Y(+) larinya ke atas bukan ke bawah, yaaa bagaimana bisa bertemu???? suatu saat pasti ketemu. Itu buat angan saja, dan dinikmati saja.
Di usia 20 ini, sufy baru terbuka untuk berkenalan dengan cinta. Dengan menonton film - film Rooomaaaan CiiinnnTA!, film - film ABG yang bisa dibilang Je-De-eL Be-Ge-Te alias JADUL Bangeeeet. Karena dulu dia tidak suka menonton film, apalagi film - film bernuansa cinta - cinta an, dia bilang "NO WAY". Jadinya yaaa ABG di akhir usia, hehehe....
Efek dari menonton film, dia akhirnya hanya menjadi penonton cinta, merasakan desiran - desiran cinta dari matanya, telinganya, dan hidungnya. Bukan cinta yang dirasakan dengan mata hati, nafas, atau jiwanya. Asyik baginya, karena memang dari dulu dia suka banget dengan yang namanya "HAYALAN", bahkan parahnya dulu ketika masih di bangku menengah atas dia mempunyai "pacar hayalan", itu semua untuk menahan dirinya dari korban kegalauan cinta. Kan kalau hayalan semua bisa dirancang sesuka hatinya, sesuai dengan suasana hati. Tahu nggak, siapa yang dijadikan pacar hayalannya??? sebuah kaca yang selalu dia ajak bicara, selalu dia ajak share, selalu menjadi tempat pencurahan isi hati, gundah gulana, dia sebut itu "KACA AJAIB", kaca yang bisa mendengar dan bisa ngomong, padahal aslinya yang ngomong itu yaaa hatinya sendiri. Mungkin kalau orang lain melihat tingkahnya, dia bakal mendapat nominasi "Orang GILA yang Jenius". Hah! LEBAY.
Lanjut cerita di usia 20 ini, dia masih tetap dengan prinsipnya. Hanya merasakan dan menikmati walau tidak bisa memiliki. Pepatah jawa mengatakan "Iso nembang ra iso nyuling, iso nyawang ra iso nyanding." (red: bisa menyanyi tetapi tidak bisa meniup seruling, bisa melihat tetapi tidak bisa bersanding). Menurut kalian, usia 20 sudah pantas belum memikirkan tentang "nikah"??? pantaskan??? iya itu menurut kalian, tidak menurut keluarganya atau orang - orang yang dekat dengannya, orang - orang yang mengerti semua tentangnya. Menurut mereka, dia ini masih terlalu dini untuk memikirkan hal itu, bahkan tidak hanya sekali atau dua kali dia ditertawakan keluarganya karena berbicara tentang acara sakral itu. Sungguh aneh memang, tetapi dia tanggapi dengan legowo, dia menyadari kalau dia belum bisa mengurus diri sendiri, masih sering rewel, yaaaah bahasa kasarnya masih kekanak - kanakan lah.
Sekarang dia sedang berada diujung perjuangan dalam menempuh kuliah S1 di Maroko, negri senja, negri yang terkenal dengan seribu bentengnya bagi yang melihat dengan mata kepala, dan negri yang terkenal dengan seribu sufi ( ahli tasawuf ) bagi orang melihatnya dengan mata hati para sufi. Bayangkan, sudah hampir lulus S1 hanya tertinggal skripsi saja masih dibilang anak kecil yang terlalu dini memikirkan nikah, "lha wong berbicara tentang nikah saja sudah diketawain, apalagi memikirkan", bisik dalam benaknya. Tetapi, dia akhirnya mengerti kenapa dia dihukumi seperti itu, yaaaa yang tahu hanya orang terdekatnya, yang mengetahui tentangnya lahir dan bathin, intinya yaaa mereka ingin dia menyelesaikan study nya dulu biar tidak kocar bin kacir alias hancur, hanya saja cara menyampaikannya yang tidak umum orang menyampaikan. Itulah manfaatnya dia selalu berbicara dengan hatinya, memaknai apa kata orang bukan dari telinga atau otak, tetapi dari hati.
Untuk masalah cinta, dia cukup senang masih bisa melihat, menyaksikan, mendengarkan, semua tentang rasa cinta. Ketika yang dilihat sedih dia pun ikut sedih, tetapi dia membangkitkan, ketika yang dilihat tertawa dia juga tertawa, selalu sama. Alasan mengapa dia menutup rapat - rapat mulutnya untuk kata "CINTA", salah satunya karena cinta itu simple tetapi rumit, cinta bisa datang kapan saja dia mau, cinta bisa tumbuh walau dalam satu kedipan mata. Pepatah jawa berteriak lagi, seperti ini teriakannya "Woooooy, ngapain pada cinta - cintaan tanpa pernikahan, mending nikah terus cinta - cintaan, karena WITING TRESNO JALARAN SOKO KULINO (red: Cinta mulai karena sudah terbiasa)". hmmm
Target dia di usia 20 bukan lah untuk menikah, tetapi menjadi sarjana muda dan satunya lagi masih rahasia yang belum bisa ia raih. Semoga saja dia bisa mencapai target rahasia itu walaupun sudah terlewat target. Naaaaah, untuk itu dia belum bisa terbuka untuk cinta sampai target rahasianya tercapai dengan Ridlo Allah dan Ridlo orang tua. Dan semoga dia kuat mempertahankan kunci mulut cintanya.
Begitulah cinta menurut paradigma sufy. Oke selamat bercintaaaaa, Sufy akan menjadi penonton setia cinta kalian. Pelajran cinta kalian akan Sufy pelajari dengan benar dan teliti, dan menemukan rumus - rumus cinta dari cinta kalian semua. Terimakasih wahai Sang Pemilik Cinta, Allahu a'lam.
0 komentar:
Posting Komentar