Mimpi Tidur ku

Author: Kopi Manis / Label:


Aku pun tetap mencari
Pertemuan yang tak sama dengan sebelumnya
Senyummu begitu jelas, begitu ihlas
Kau lari untuk suatu kebaikan untuk ku saat kau kembali

Saat kepergianmu itu, semua iba kepadaku
Tak terkecuali diriku
Namuuun, aku tahu dan mencoba tahu
Mengertikanmu

Sang Penonton Cinta

Author: Kopi Manis / Label:


Cinta,,, suatu kata yang begitu simple dan unik, tetapi jika sudah berani mendekatinya harus berani merasakan panas bak api membara, menyala - nyala. Api, bukanlah suatu hal yang perlu ditakuti, dan pula bukan hal yang perlu digandrungi. Seperti halnya pisau, jika pisau itu dipegang oleh koki handal, tak kan ada yang celaka karena kecepatan tangannya mengiris dan memotong bahan olahan, tetapi jika pisau itu berada di tangan anak kecil atau orang jahat, hmmm jangan sampai kau mendekatinya jika tidak mau celaka. Yaaaaaaah, begitulah cinta.

Berbicara masalah cinta, jujur saja sang penulis bukanlah seseorang yang ahli dalam cinta, merasakaaaan.. iyaaa, tetapi tidak pernah mencurahkannya dan memang belum waktunya untuk mencuruhkan rasa cintanya. Itu pendapat penulis. Sang penulis ini, sebut saja SuFy. Jangan salah, sufy di sini bukanlah suatu faham sufisme, tetapi itu julukan dia dari seseorang yang berada di balik blog ini (red:rahasia).

Oke, langsung saja. Sejak kecil

Aku Seorang Nahkoda

Author: Kopi Manis / Label:


Besar, lebih besar dari pada tubuh
Tempat tidur, makan, mandi, pula berteduh
Pagi siang malam petang terus berganti
Badai angin ombak mewarnai hari demi hari

Laut membentang luas tanpa batas
Bertahun - tahun mendayung sampai akhir tujuan
Jalur, alur jalan semua tak jelas
Hanya mata hati yang mampu menuntun jalan

Lautan jelas bukan seperti daratan
Sama sekali bukan , bukan kawan

Lihat!!!

Cindera Jiwa