Bab II Keputusan orangtua dibarengi Ridlo Allah
Jika berbicara tentang suatu keputusan dan ridlo, kedua hal itu sangat berkaitan. Kenapa? Karena telah disebutkan dalam hadits, “Ridlo Allah terletak pada ridlo orang tua, murka Allah terletak pada murka orangtua” , sungguh mencekam sekali janji itu, sebagai makhluk lemah dan kerdil, tentu tak ada yang bisa jauh dari kasih sayang Allah yang tercurah karena ridlo Nya orangtua. Jika sudah mengetahui seperti siapa yang ingin melawan perintah, keputusan, dan larangan orangtua? Begitu mudah sekali hal – hal dunia membuat kita terlena dan tidak sadar sehingga menjauhkan kita dari kasih sayang Allah. Semua yang baik datang dari Allah karena amal khasanah kita kepada Allah, dan amal khasanah itu adalah buah dari rahmat Allah. Kembali pada taat kepada orangtua dengan tidak melawan aturan atau keputusannya. Setiap manusia hidup dengan beribu bahkan berjuta masalah setiap harinya, tugas manusia hanya memilih cara bagaimana keluar dari masalah itu, nah dalam memilih diharuskan untuk tidak tergesa gesa, salah satunya dengan meminta pendapat orang tua. Memilih tempat belajar alias sekolah, memilih tempat bergaul, memilih teman, memilih waktu yang untuk berhibur dan serius, dan lain sebagainya.
Orang tua tidak akan pernah menyesatkan anaknya, orang tua tidak akan pernah menipu anaknya, orang tua dengan segudang pengalaman hidupnya juga seseorang yang dapat disebut senior pahit manis dunia, mereka akan menuntun anaknya dan menunjukkan jalan yang bebas dari lubang, menepi dari jurang, dan selamat dari ombaknya laut yang bergelombang, karena yakinlah dengan janji Allah, dimana ada ridlo orangtua disitulah terdapat ridlo Allah. Coba kita terjun ke lingkungan sosial yang nyata, segala sesuatu yang diridloi orang tua pasti orang tua akan selalu mendoakannya, mendoakan untuk kebaikan tentunya, doa orang tua lebih mustajab dibanding seorang anak yang belum banyak amalan ibadahnya. Jika kembali kepada bab awal memang bab ini sangat tarik menarik dengan bab satu, letak tarik menarik dan kesinambungan itu di dalam persepsi kalangan anak muda bahwa anak yang selalu mengadu kepada orang tua itu anak manja. Tetapi kalian lihat sendiri kan bagaimana kekuatan ridlo orang tua? Atau begini saja, ketika kita seorang anak mempunyai masalah coba diambil dulu masalah itu, apapun bentuknya masalah itu, masalah memilih pacar, masalah memilih sekolah, masalah organisasi, dll. Lalu pelajari baik – baik masalah itu, runtutin satu persatu masalah itu, dari yang paling kecil sampai yang paling besar, dari yang simple sampai yang ruwet, kemudian jawablah masalah itu menurut kemampuan kalian sendiri. Setelah itu, coba dari jawaban yang kalian pilih fikirkan efek positif negatifnya, jika banyak positifnya lanjutkan jika sebaliknya ulangi pemecahan masalah itu. Di dalam tahap ini, jika memang banyak efek positifnya, tanyakan pendapat orang tua, karena fikiran seorang terkadang masih pendek dibanding orang tua, mungkin orang tua mempunyai ide yang lebih urgen dan meringankan. Keadaan kedua di tahap ini, jika efek negatifnya lebih banyak, dan sudah mencoba mengulang berfikir keluar dari masalah akan tetapi masih rancu, tanyakan pendapat orang tua, mereka pasti punya jawaban. Dari cara problem solving ( pemecahan masalah ) yang saya uraikan tidak ada kata manja di sini, akan tetapi ridlo orang tua tetap mengalir dan mengayun bersama langkah seorang anak. Memang cara pemecahan masalah itu tidak mudah dan tidak dalam waktu singkat. Ini salah satu pemecahan masalah yang jarang dilakukan anak muda, karena anak muda suka yang instan, suka terburu buru, tidak panjang fikir. Grusa grusu begitulah istilah jawa yang berarti dalam bahasa Indonesia teburu buru. Terburu buru dan menyegerakan dalam hal kebaikan terutama ibadah memang wajib, akan tetapi bertindak terburu buru dalam memutuskan masalah itu bisikan syetan. Terkadang kesombongan dan kegensgsian merasa sudah bisa berdiri sendiri dalam gelombang dan badai masalah, hal seperti yang terkadang memutar di fikiran anak muda zaman sekarang. Wahai anak muda, belajarlah dari yang sudah berpengalaman, pilihlah apa yang direstui orang tua, jalanilah dengan penuh kesabaran dan keteguhan juga keoptimisan, mintailah doa restu orang tua, mumpung mereka masih ada.
Dalam bab ini juga ada sedikit contoh untuk kalian, kesuksesan si penulis dalam mencari ilmu karena satu kunci, apa itu? Ridlo orang tua, si penulis tidak pernah keras kepala dengan pilihannya, padahal watak si penulis ini sangat keras kepala, tak banyak orang yang sabra dengan kekeraskepalaanya kecuali orang yang benar – benar menyayanginya apa adanya. Singkat saja, ketika si penulis ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, siapakah yang memilih jurusan kuliahnya? Sang Abah. Awalnya dia sudah memilih, tetapi dia ingin pendapat abahnya, dan pendapat abahnya sama dengan pilihannya, karena sang Abah tahu di mana kemampuan anaknya, dan tahu di mana menempatkan kemampuan anaknya itu. Matematika dan bahasa inggris dipilihnya, dan akhirnya diterima di jurusan TBI ( Tadris Bahasa Inggris ). Awal kuliah, sangat berat karena dia tidak terbiasa dengan model pembelajaran yang setiap hari memakai bahasa inggris, merasa tidak mampu, walhasil tiap pulang, dia curhat di depan orang tuanya, sang orang tua memberi motivasi selalu memotivasi, dan di beri doa khusus. Akhirnya dia meraih prestasi di kelasnya. Lalu, dia tidak melanjutkan kuliahnya karena dikirim Abahnya ke Negara Maroko yang terkenal dengan alfiyah dan jurumiyahnya itu, dia asli tidak tahu kapan orang tua mendaftarkannya, kapan orangtuanya mengurusi berkas – berkasnya, tahu – tahu si penulis dapat kabar jika dia lolos tahap administrasi, dan diharapkan ikut ujian tahap kedua, tahap tes tulis dan lisan berbahasa arab. Dengan ridlo orang tua, dia menjalaninya penuh dengan semangat, walaupun kemampuan bahasa arabnya pas pasan, akan tetapi kalian dapat melihat sendiri bagaimana dia sekarang? Sukses dan beruntung. MasyaAllah sungguh maha besar Allah, benar – benar Allah menepati janjiNya, tak ada yang benar perkataan dan janjinya kecuali Allah. Ridlo orang tua adalah kunci seorang anak, SATU KUNCI UNTUK SEMUA PINTU, YAKINLAH!
Selasa pahing, 11 Jumadil Awal 1433 H / 3 April 2012 M. 16.08 GMT
0 komentar:
Posting Komentar