Jadilah Muslimah Amar ma’ruf Nahi Munkar

Author: Kopi Manis / Label:



Semenjak terbit sebuah buku dari Raden Ajeng Kartini yang berjudul “ HABIS GELAP TERBITLAH TERANG “ muncullah fikiran fikiran tentang kebebasan wanita, persamaan derajat kaum wanita dengan kaum lelaki, dan tentang kepemimpinan seorang wanita dalam Negara. Kilas balik masa sebelum RA. Kartini adalah masa yang begitu mengekang wanita, wanita tidak boleh mempunyai pendidikan, dan yang terkenal dengan sebutan masa siti nurbaya. Wanita hanya sibuk di rumah, tidak mempunyai kebebasan sedikitpun dalam mengatur hidupnya. Namun setelah terbit buku dari sang ibu kita, akhirnya wanita dapat mengenyam pendidikan, dan muncul gerakan gerakan kewanitaan. Berkaitan dengan hal kebebasan wanita, memang berkaitan dengan hukum syar’i. Mulai dari diwajibkan bagi muslim muslimah untuk belajar, dan kodrat seorang hamba Allah untuk beribadah, beriman dan bertaqwa, maka dari itu jika wanita tidak diperbolehkan untuk belajar bagaimana bisa mengetahui ilmu ilmu agama? Belajar dengan ayah bunda tidak cukup, karena ilmu selalu berkembang.
Sekarang wanita benar – benar menikmati kebebasannya, akan tetapi dengan kebebasan itu harus sesuai dengan koredor syar’i. Agama islam adalah agama yang paling sempurna, di situ telah dijelaskan berbagai hal, mulai dari yang paling kecil sampai yang paling besar, mulai dari yang sudah terjadi dan yang belum terjadi, dan mulai dari yang lahir sampai yang bathin. Abuna Nabiyullah Adam alaihissalam diturunkan ke bumi untuk menjadi kholifah di bumi, dengan itu maka penciptaan manusia adalah untuk menjadi kholifah di bumi. Kata kholifah masih terbilang umum, kholifah tidak hanya diartikan sebagai pemimpin seluruh ummat, atau pemimpin Negara, akan tetapi kholifah dapat pula diartikan sebagai pemimpin keluarga, pemimpin diri sendiri. Dan kewajiban sebagai seorang hamba Allah adalah menyeru kepada yang benar, dan mencegah kepada yang munkar. Sabda Allah dalam surat Ali Imron ayat 110:

Cukup dengan Pantas

Author: Kopi Manis / Label:

“We don’t go to the far extreme orf whatever we are thinking or doing.”
       Agama Islam menganjurkan agar umatnya sentiasa hidup sederhana dalam semua tindakan, sikap dan amal. Islam adalah agama yang berteraskan nilai kesederhanaan yang tinggi. Kesederhanaan adalah satu ciri yang umum bagi Islam dan salah satu perwatakan utama yang membedakan dari umat yang lain. Ini selaras dengan firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 143:
و كذلك جعلناكم أمة و سطا لتكون شهداء على الناس
yang artinya: "Dan demikianlah kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia."
Atas prinsip inilah, maka umat Islam yang sejati merupakan umat yang adil dan sederhana.
Rasulullah s.a.w. telah bersabda dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh Imam Tirmizi:
yang artinya : “ Sebaik-baik perkara ialah yang paling sederhana” Kesederhanaan adalah budaya yang telah diterapkan oleh Rasulullah S.A.W. Budaya sederhana dan sentiasa mendaulatkan prinsip keadilan serta kemanusiaan inilah yang membentuk generasi Islam yang begitu mantap dan berkualitas. Generasi yang dididik oleh Nabi Muhammad S.A.W dengan ciri kesederhanaan dan penghayatan memahami Islam yang sejati berlandaskan cahaya al-Quran itulah yang akhirnya berhasil mengangkat panji-panji Islam ke seluruh dunia.

Mimpi Tidur ku

Author: Kopi Manis / Label:


Aku pun tetap mencari
Pertemuan yang tak sama dengan sebelumnya
Senyummu begitu jelas, begitu ihlas
Kau lari untuk suatu kebaikan untuk ku saat kau kembali

Saat kepergianmu itu, semua iba kepadaku
Tak terkecuali diriku
Namuuun, aku tahu dan mencoba tahu
Mengertikanmu

Sang Penonton Cinta

Author: Kopi Manis / Label:


Cinta,,, suatu kata yang begitu simple dan unik, tetapi jika sudah berani mendekatinya harus berani merasakan panas bak api membara, menyala - nyala. Api, bukanlah suatu hal yang perlu ditakuti, dan pula bukan hal yang perlu digandrungi. Seperti halnya pisau, jika pisau itu dipegang oleh koki handal, tak kan ada yang celaka karena kecepatan tangannya mengiris dan memotong bahan olahan, tetapi jika pisau itu berada di tangan anak kecil atau orang jahat, hmmm jangan sampai kau mendekatinya jika tidak mau celaka. Yaaaaaaah, begitulah cinta.

Berbicara masalah cinta, jujur saja sang penulis bukanlah seseorang yang ahli dalam cinta, merasakaaaan.. iyaaa, tetapi tidak pernah mencurahkannya dan memang belum waktunya untuk mencuruhkan rasa cintanya. Itu pendapat penulis. Sang penulis ini, sebut saja SuFy. Jangan salah, sufy di sini bukanlah suatu faham sufisme, tetapi itu julukan dia dari seseorang yang berada di balik blog ini (red:rahasia).

Oke, langsung saja. Sejak kecil

Cindera Jiwa